Rabu, 17 Juni 2020

#JEDA-Workshop Totebag


Pada akhir bulan November 2019 JEDA kembali membuat kegiatan, kelanjutan dari workshop sebelumnya. Masih bertema doodle namun dalam workshop ini media yang digunakan berbeda, yaitu menggunakan totebag.Workshop media totebag dilaksanakan mulai tanggal 23-24 November 2019 dengan pemateri yang sama dengan workshop doodle sebelumnya yaitu Anna Wijayanti. Workshop totebag dibuat sebagai bentuk follow up dari workshop pertama. JEDA kembali berusaha memberikan pandangan mengenai media menggambar serta manfaat lain dari hanya sekedar menggambar. Peserta terbagi menjadi dua sesi ditanggal 23 dan 24 November 2019, setiap sesi jumlah peserta memang dibatasi, tujuannya supaya materi benar-benar tersampaikan, dan peserta punya ruang untuk bertanya tanpa harus malu-malu. 

Workshop totebag ini dilaksankan masih di Lippo Plaza Mall Jember. Workshop dibuat untuk peserta, jadi selama mengikuti workshop peserta tidak hanya mendengarkan pemateri, tapi juga berkesempatan untuk mempraktekan secara langsung seni gambar yang dibuat, tentu dengan kreatifitas dari masing-masing peserta. Sesi pertama dan kedua sama, pertama pemateri memberikan sedikit pengantar tentang doodle dan mengenalkan media gambar yaitu totebag beserta jenisnya, sesuai dengan tema workshop. Teman-teman mungkin sudah tidak asing dengan media gambar kertas atau kertas gambar. Pada workshop yang kedua sengaja memilih totebag sebagai media gambar merupakan bentuk dukungan terhadap gerakan mengurangi penggunaan plastik. JEDA berusaha mengubah mindset masyarakat bahwa ada bahan-bahan ramah lingkungan yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari termasuk menggambar. 

Pemateri Anna Wijayanti



Anna Wijayanti menjelaskan macam-macam kain totebag, saat workshop pemateri menjelaskan dua jenis kain totebag yaitu kain blacu dan kain kanvas. Kain blacu bahan dasar dari kain mori yang belum diputihkan, biasanya berwarna putih gading atau keabu-abuan. Bahan dasar kain blacu adalah kapas sehingga fleksibel. Kain blacu memiliki tekstur yang tipis dan sedikit kasar, namun apabila digunakan sebagai totebag lebih kuat, dan harganya terjangkau. Kain kanvas sebagai totebag juga menggunakan bahan dasar dari kain mori yang sudah mengalami proses pemutihan. Memiliki tekstur yang halus, tebal, dan tidak kaku. Kedua bahan tersebut dapat digunakan sebagai media gambar, hanya saja totebag yang menggunakan kain kanvas lebih lembut, dan lebih mudah penggunaannya. Pengaplikasian alat gambar seperti cat air, atau spidol khusus kain akan lebih muda jika menggunakan totebag dengan bahan kain kanvas. Setelah menunjukan macam jenis kain totebag, peserta mulai menggambar diatas totebag dengan kreasi masing-masing. Selain mengenalkan media gambar totebag beserta jenisnya, pemateri juga memberikan motifasi bahwa sebuah karya tidak hanya bernilai estetik tetapi juga memiliki nilai ekonomi, sehingga sebuah karya seni tidak hanya berhenti sebagai karya, tetapi dapat dijual dan sang seniman mendapat manfaat lebih.



Melalui workshop totebag ini JEDA mengajak para peserta untuk lebih sadar akan penggunaan plastik, dan memilih menggunakan bahan yang lebih ramah lingkungan. JEDA juga berharap melalui workshop ini kreatifitas peserta semakin berkembang, mungkin peserta nantinya akan menemukan media-media lain yang memiliki nilai seni serta memiliki nilai jual tinggi, sehingga membantu meningkat perekonomian. Pada setiap workshop, JEDA tidak lupa untuk selalu memberikan semangat pada peserta bahwa setiap karya memiliki nilainya masing-masing tanpa mengurangi keindahan karya tersebut. Terus semangat dengan apa yang diusahakan, tidak pernah berhenti untuk mencoba, karena tidak ada sesuatu yang sia-sia dan setiap usaha membutuhkan proses, jadi terus semangat dan tidak putus asa. Berikut beberapa potret para peserta dengan kreatifitas masing-masing.

Setelah serangkai kegiatan, seperti biasa selalu ada sesi yang  paling ditunggu, yaitu foto barengggg !!!! yeayyy !! excited banget hahaha. Terima kasih semua para pihak yang telah mendukung JEDA. Terima kasih juga untuk para member JEDA yang sudah memberikan waktu, tenaga, pikiran untuk workshop kali ini. Semoga next JEDA bisa diberikan kesempatan untuk mengadakan kegiatan lain, yang fun, yang bermanfaat. JEDA selalu excited jika berhubungan dengan kegiatan bersama masyarakat, karena JEDA selalu ingin memberikan hal-hal yang bermanfaat. Bye by gaes, ditunggu next event dari JEDA ya, doain. Oh iya kalau temen-temen masih penasaran soal JEDA langsung follow aja IG nya di  @doodleart.jember . Peluk jauh dari JEDA. Salam budaya !!!!

Rabu, 10 Juni 2020

#JEDA-Workshop Doodle

Lettering by Ryan (@_yantype)

Komunitas JEDA telah melakukan kegiatan, mengenalkan seni doodle pada masyarakat Jember. Kegiatan tersebut dilakukan pada skala kecil, yaitu pada lingkup member JEDA dan di lingkungan perkampungan dengan sasaran anak-anak. Sebuah kesempatan besar untuk JEDA yang diwadahi oleh salah satu mall besar di Jember, yaitu Lippo Mall Plaza. Kesempatan yang jarang sekali didapat dan tidak disia-siakan. JEDA berkesempatan mengadakan kegiatan workshop doodle dengan skala yang lebih besar. Workshop doodle dengan tema Mengenal Seni Menggambar Doodle, media gambar yang digunakan adalah kertas dan paper glass. Workshop doodle dilaksanakan mulai tanggal 26-27 Oktober 2019 berlokasi di Lippo Mall Plaza. Kegiatan di hari pertama workshop adalah penjelasan tentang doodle dengan pembicara Anna Wijayanti (@annaart_gallery ), beliau adalah salah satu member JEDA, dan merupakan wakil Ketua Umum di komunitas JEDA. Karya-karyanya tidak perlu diragukan, temen-temen bisa cek di Instagramnya. 

Penjelasan materi doodle pemateri Anna Wijayanti
Penjelasan materi doodle pemateri Anna Wijayanti

Materi yang di sampaikan meliputi, pengenalan garis, contoh bentuk-bentuk doodle serta contoh emotikon yang biasa digunakan. Pemateri menggunakan materi dasar tentang doodle karena skala peserta cukup banyak dan usia peserta yang berfariasi, dan sesuai dengan tema yaitu mengenalkan doodle. Setelah penyampaian materi tentang doodle serta contoh bentuk-bentuk doodle, para peserta diberikan kesempatan untuk mencoba bentuk-bentuk yang dicontohkan atau membuat kreasi bentuk sendiri pada media kertas, karena pada dasarnya doodle bebas tidak ada bentuk pakem untuk seni doodle. Selain menggambar bentuk-bentuk doodle, peserta diajak untuk live gambar dengan media banner panjang. Peserta berkesempatan menggambar langsung pada banner bersama para member JEDA. Sasaran peserta pada workshop adalah anak-anak hingga pelajar. Melihat jumlah peserta yang cukup banyak, ini berarti minat masyarakat terhadap seni doodle cukup baik. Pada hari kedua peserta juga masih antusias.

Menggambar doodle

Workshop doodle juga digunakan oleh JEDA untuk menjalin silahtuhrahmi dengan komunitas yang ada di Jember. Workshop doodle mengundang teman-teman komunitas untuk mengenalkan doodle juga mengenalkan komunitas JEDA, Beberapa komunitas seperti Komunitas Perupa Jember, Jatim Doodle Art, Komunitas Jendela Jember, Kampoeng Batja Jember, Altar Boys, Komunitas Pelangi Budaya Jember, UKM Kesenian UNEJ, Yayasan Panti Asuhan Attafakur Jember, Sanggar SaraSwati SMAN Jenggawah, Doodle Art Banyuwangi, Doodle Art Bondowoso, Lumajang Doodle Art, Situbondo Doodle Art, Pasuruan Doodle Art. Tidak banyak yang diundang untuk komunitas yang di Jember tetapi semoga bisa mewakili, dan jika ada kesempatan lagi untuk membuat kegiatan edukasi semoga bisa mengundang lebih banyak komunitas di Jember. Harapan setelah workshop semoga bisa membuat kegiatan bersama dengan komunitas-komunitas di Jember yang bermanfaat untuk masyarakat, khususnya di Jember. Terima kasih untuk para komunitas yang sudah menyempatkan hadir di workshop doodle. Terima kasih juga pada para sponsorhip, Doodle Art Indonesia yang menaungi para komunitas doodle regional di seluruh Indonesia. Terima kasih pada para media partner yang telah hadir dan membantu dalam publikasi kegiatan workshop JEDA.

     
 Teman-teman Komunitas 


Workshop doodle diadakan selain untuk mengenalkan seni gambar doodle, juga sebagai bentuk sumbangsi komunitas JEDA pada bidang seni untuk masyarakat Jember, melalui edukasi seni gambar doodle. Pengetahuan luas dan banyak aspek yang bisa di dapatkan. JEDA berusaha untuk berpartisipasi dalam memberikan pengetahuan yang tidak di dapat dalam lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggal dengan cara-cara yang menyenangkan serta membebaskan imaginasi, tetapi tidak melewati batas norma-norma masyarakat. Semoga selanjutnya JEDA bisa memberikan kegiatan positif lainnya yang bermanfaat. Salam budaya !!!!

Briefing member JEDA


Peserta Workshop with JEDA